April 2015 lalu, untuk pertama kalinya saya safar sendirian
ke Surabaya. Sengaja cuti selama 3 hari untuk berkunjung ke rumah paman. Dengan
berbekal niat mau liburan disana, saya diantar bapak sampai di terminal
Tirtonadi, Solo. Itu pertama kalinya
juga saya perjalanan jauh naik bis umum. Sayang sekali bukan kesan indah yang
didapat. Berhubung pas musim liburan, bisnya penuh sesak berjubelan sehingga
saya harus berdiri dari Solo sampai ngawi T_T. Alamak....
Saat itu saya berharap ada yang sukarela memberikan tempat duduknya kepada saya yang mungil dan kecil ini hehe. Tapi apa daya karena bis terlalu sesak buat bergerak dikit aja bisa runyam, kasian orang-orang yang kesenggol-senggol nantinya.belum lagi kalo keinjek barang bawaannya. Wuaaahh....gitu banget emang.
Saya bisa mengerti mengapa tak ada yang memberikan saya tempat duduk karena
saat saya terlanjur duduk sekitar satu jam, ada seorang anak kecil yg berdiri
didepan saya. Ketika saya hendak
menawarkan tempat duduk saya, begitu bergerak orang yang ada disamping saya
mengeluh menyuruh saya agar tidak banyak bergerak karena barang dia bisa
keinjak orang-orang yg geser. Haduuhh...serba gaenak deh, bahkan untuk bergerak
aja saya susah.
Dan ternyata bener, beberapa saat kemudian ada penumpang baru yang masuk dan membuat pergeseran sehingga menyebabkan kericuhan yang....ewwwrrr yg pernah naik bis umum pas liburan pasti tahu deh gimana rasanya.
Saya masih merasa bersalah sama anak kecil yang berdiri itu, berkali kali hanya bisa kutatap punggungnya. Ingin rasanya bilang ” sini tak pangku dek”, tapi dipangkuan saya sudah ada tas ransel gede. Alhamdulillah, ternyata nggak lama dia berdiri akhirnya anak itu turun juga. Haah lega dek rasanya...
Berbekal pengalaman nggak asik dihari pertama kalinya safar jauh naik bis umum (sebut saja bis A), akhirnya pas perjalanan pulangnya saya memilih bis B untuk kembali ke Solo. Berharap bis B lebih nyaman.
Wah Alhamdulillah setidaknya saya
bisa langsung duduk nyaman deket jendela.
Tetapi ternyata ini adalah awal dari sebuah hal yang merepotkan. Begitu
sampai di Magetan sekitar jam 11 siang, bisnya mengalami ban bocor. Untung saja tim nya cekatan, sehingga nggak
lama udah jalan lagi bisnya. Well, tak disangka bisnya penuh sesak lagi. Bahkan
saya harus terapit dengan tas dipangkuan (lagi) ==”. Yasudahlah...saya
simpulkan emang naik bis umum begini adanya.
Tik..tik..tik... Ditengah guyuran
hujan deras bis melaju kencang . Sempat panik bis nggak berhenti sama sekali. Waktu dhuhur sudah terlewati sekarang sudah
ashar. Prediksi saya nyampe solo jam 4 sore, sehingga masih bisa menjamak
sholat dhuhur dan ashar tetapi karena kendala teknis bis berhenti lagi AC nya
mati. Duh !!! Apalagi ini...
Semakin panik karena waktu adzan ashar sudah berlalu satu jam yang lalu sedangkan perjalanan masih jauh. Wah bener-bener campur aduk perasaan ini. Kenapa ya sopirnya nggak berhenti di terminal aja ato didepan mesjid sehingga penumpang bisa melaksanakan sholat.
Hujan yang tadinya
sempat berhenti kini mengguyur deras lagi.
Wah kacau, prediksi nyampe Solo jam
4 bakalan meleset jauh. Namun hati
sedikit lega karena akhirnya bis berjalan lagi. Walaupun masih hujan
deras,,,sederas derasnya...angin diluar juga nampak kacau. Sepertinya ada
badai, sehingga bis mengurangi kecepatan lajunya.
Ingin memutuskan tayamum tetapi disebelah saya adalah seorang
laki-laki. Saya nggak bisa banyak bergerak untuk melakukan tayamum dengan
posisi seperti ini. Bisa bisa lelaki yang ada disebelah memperhatikan saya. Perasaan
saya nggak karuan, saya takut nyampe solo udah jam 6. Heii saya belum sholat
dhuhur dan ashar ye! Dengan penuh kecemasan akhirnya saya hanya bisa berdoa, Ya
Rabb macetkan bis nya didepan mushola. Jangan biarkan para hambamu yg berada
didalam bis ini meninggalkan sholat dhuhur dan ashar.
Sudah hampir jam 5, kepanikan masih juga
melanda. Bis tetap melaju kencang ditengah hujan badai. Beberapa saat kemudian
bis berbelok ke sebuah terminal yang terlihat sepi di daerah Ngawi.
Sssttt!!! Sopirnya bilang bis nya
mengalami kendala teknis dan nggak bisa
melanjutkan perjalanan oey...sehingga seluruh penumpang akan dialihkan naik bis
C berikutnya tanpa membayar. Weeiih....
Subhanalloh Ya Rabb, apakah baru saja doa saya dikabulkan?? Secepat ini?
Subhanalloh Ya Rabb, apakah baru saja doa saya dikabulkan?? Secepat ini?
Deg deg an dada saya. Sedikit gemetar melihat reaksi para penumpang yang marah dan protes. Pasalnya bis berikutnya belum tahu jam berapa akan sampai disini. Beberapa dari mereka ada yang marah besar karena bisa ketinggalan kereta. Masyaalloh, suasananya benar benar kacau banget waktu itu.
Kasihan pak sopir dan timnya harus kena marah mulai dari
ibu-ibu, bapak-bapak sampai anak muda. Akhirnya banyak dari penumpang yang
memutuskan naik bis lain dan merelakan uangnya tidak dikembalikan.
Terlepas dari suasana itu saya pun keluar dari bis berharap menemukan mushola. Dan Subhanalloh benar, diseberang bis ini kira kira jaraknya 200 meter terdapat sebuah mushola kecil berdiri. Subhanalloh Allahurabbi!! Alhamdulillah ternyata bis ini emang berhenti diseberang mushola T_T. Persis dengan doa saya beberapa menit yang lalu. Saya lari menuju mushola dan akhirnya bisa menjamak sholat.
Alhamdulillah setelah menunaikan sholat saya kembali ke
tempat bis lagi, berharap nggak ketinggalan. Pasrah deh misal ketinggalan bis
saya akan naik bis sembarangan berikutnya asalkan sampe rumah. Tetapi disana
sudah nggak banyak orang, tinggal 5 sampai 6 orang saja yang masih terlihat
berdiri menunggu bis berikutnya.
Dari kejauhan ada yang melambaikan tangan ke saya.
Waduuh...siapa itu. Eww ternyata orang
yang duduk disebelah saya datang dan memberikan barang bawaan saya yang
tertinggal. Sebuah tas berisi baju, oleh-oleh dan topi pantai. Padahal bisa
saja orang itu mengambil barang bawaan saya dan lari. T_T Terimakasih Ya Rab Engkau bahkan kirim orang
baik-baik disekitar saya. Semoga orang yang membawakan barang barang saya waktu
itu mendapat balasan dari Alloh.
Saya sangat bersyukur pada Alloh karena telah mengabulkan doa
saya secepat kilat begitu. Saya nggak akan pernah melupakan peristiwa ini
meskipun sempat ada rasa bersalah dengan orang-orang yang merasa dirugikan atas
peristiwa ini. Tetapi ini semua adalah bagian dari skenario Alloh. Semoga
kejadian yang merugikan bagi beberapa pihak waktu itu akan tergantikan dengan
rejeki dan kebaikan di hari lain oleh Alloh.
Harapan saya semoga pemimpin-pemimpin transportasi publik di
Indonesia membuat peraturan baru buat para pegawainya yang muslim untuk tetap
menunaikan sholat. Ataupun memberlakukan jam jam tertentu untuk transit di
mushola agar para sopir beserta penumpangnya yang muslim bisa menunaikan
sholat. Kayaknya nggak mungkin ya hehe? Yah namanya juga cuma harapan. Yang
penting berharap positif dulu soal terwujud enggaknya urusan belakangan hhe
Terakhir, pelajaran hidup yang saya dapat adalah benar adanya
bahwa saat hujan deras ataupun safar termasuk waktu mustajab buat doa ^_^
jadi bagi teman-teman yang suka safar atau ketika hujan deras tiba, jangan lupa berdoa sebanyak banyaknya ya ^^ karena segala sesuatu selalu mungkin bagiNYA.
jadi bagi teman-teman yang suka safar atau ketika hujan deras tiba, jangan lupa berdoa sebanyak banyaknya ya ^^ karena segala sesuatu selalu mungkin bagiNYA.