Senin, 30 Mei 2016

Ternyata berdoa di saat safar dan hujan deras Beneran Mustajab!



April 2015 lalu, untuk pertama kalinya saya safar sendirian ke Surabaya. Sengaja cuti selama 3 hari untuk berkunjung ke rumah paman. Dengan berbekal niat mau liburan disana, saya diantar bapak sampai di terminal Tirtonadi, Solo.  Itu pertama kalinya juga saya perjalanan jauh naik bis umum. Sayang sekali bukan kesan indah yang didapat. Berhubung pas musim liburan, bisnya penuh sesak berjubelan sehingga saya harus berdiri dari Solo sampai ngawi T_T. Alamak....

Saat itu saya berharap ada yang sukarela memberikan tempat duduknya kepada saya yang mungil dan kecil ini hehe. Tapi apa daya karena bis terlalu sesak buat bergerak dikit aja bisa runyam, kasian orang-orang yang kesenggol-senggol nantinya.belum lagi kalo keinjek barang bawaannya. Wuaaahh....gitu banget emang. 

Saya bisa mengerti mengapa tak ada yang memberikan saya tempat duduk karena saat saya terlanjur duduk sekitar satu jam, ada seorang anak kecil yg berdiri didepan saya.  Ketika saya hendak menawarkan tempat duduk saya, begitu bergerak orang yang ada disamping saya mengeluh menyuruh saya agar tidak banyak bergerak karena barang dia bisa keinjak orang-orang yg geser. Haduuhh...serba gaenak deh, bahkan untuk bergerak aja saya susah.

Dan ternyata bener, beberapa saat kemudian ada penumpang baru yang masuk dan membuat pergeseran sehingga menyebabkan kericuhan yang....ewwwrrr yg pernah naik bis umum pas liburan pasti tahu deh gimana rasanya.

Saya masih merasa bersalah sama anak kecil yang berdiri itu, berkali kali hanya bisa kutatap punggungnya. Ingin rasanya bilang ” sini tak pangku dek”, tapi dipangkuan saya sudah ada tas ransel gede. Alhamdulillah, ternyata nggak lama dia berdiri akhirnya anak itu turun juga. Haah lega dek rasanya...

Berbekal pengalaman nggak asik dihari pertama kalinya safar jauh naik bis umum (sebut saja bis A), akhirnya pas perjalanan pulangnya saya memilih bis B untuk kembali ke Solo. Berharap bis B lebih nyaman. 

Wah Alhamdulillah setidaknya saya bisa langsung duduk nyaman deket jendela.  Tetapi ternyata ini adalah awal dari sebuah hal yang merepotkan. Begitu sampai di Magetan sekitar jam 11 siang, bisnya mengalami ban bocor.  Untung saja tim nya cekatan, sehingga nggak lama udah jalan lagi bisnya. Well, tak disangka bisnya penuh sesak lagi. Bahkan saya harus terapit dengan tas dipangkuan (lagi) ==”. Yasudahlah...saya simpulkan emang naik bis umum begini adanya. 

Tik..tik..tik... Ditengah guyuran hujan deras bis melaju kencang . Sempat panik bis nggak berhenti sama sekali.  Waktu dhuhur sudah terlewati sekarang sudah ashar. Prediksi saya nyampe solo jam 4 sore, sehingga masih bisa menjamak sholat dhuhur dan ashar tetapi karena kendala teknis bis berhenti lagi AC nya mati. Duh !!! Apalagi ini...

Semakin panik karena waktu adzan ashar sudah berlalu satu jam yang lalu sedangkan perjalanan masih jauh. Wah bener-bener campur aduk perasaan ini. Kenapa ya sopirnya nggak berhenti di terminal aja ato didepan mesjid sehingga penumpang bisa melaksanakan sholat.
 Hujan yang tadinya sempat berhenti kini mengguyur deras lagi. 

Wah kacau, prediksi nyampe Solo jam 4 bakalan meleset jauh.  Namun hati sedikit lega karena akhirnya bis berjalan lagi. Walaupun masih hujan deras,,,sederas derasnya...angin diluar juga nampak kacau. Sepertinya ada badai, sehingga bis mengurangi kecepatan lajunya. 

Ingin memutuskan tayamum tetapi disebelah saya adalah seorang laki-laki. Saya nggak bisa banyak bergerak untuk melakukan tayamum dengan posisi seperti ini. Bisa bisa lelaki yang ada disebelah memperhatikan saya. Perasaan saya nggak karuan, saya takut nyampe solo udah jam 6. Heii saya belum sholat dhuhur dan ashar ye! Dengan penuh kecemasan akhirnya saya hanya bisa berdoa, Ya Rabb macetkan bis nya didepan mushola. Jangan biarkan para hambamu yg berada didalam bis ini meninggalkan sholat dhuhur dan ashar.

  Sudah hampir jam 5, kepanikan masih juga melanda. Bis tetap melaju kencang ditengah hujan badai. Beberapa saat kemudian bis berbelok ke sebuah terminal yang terlihat sepi di daerah Ngawi. Sssttt!!!  Sopirnya bilang bis nya mengalami kendala teknis  dan nggak bisa melanjutkan perjalanan oey...sehingga seluruh penumpang akan dialihkan naik bis C berikutnya tanpa membayar. Weeiih....
Subhanalloh Ya Rabb, apakah baru saja doa saya dikabulkan?? Secepat ini?

Deg deg an dada saya. Sedikit gemetar melihat reaksi para penumpang yang marah dan protes. Pasalnya bis berikutnya belum tahu jam berapa akan sampai disini. Beberapa dari mereka ada yang marah besar karena bisa ketinggalan kereta. Masyaalloh, suasananya benar benar kacau banget waktu itu. 

Kasihan pak sopir dan timnya harus kena marah mulai dari ibu-ibu, bapak-bapak sampai anak muda. Akhirnya banyak dari penumpang yang memutuskan naik bis lain dan merelakan uangnya tidak dikembalikan.

Terlepas dari suasana itu saya pun keluar dari bis berharap menemukan mushola. Dan Subhanalloh benar, diseberang bis ini kira kira jaraknya 200 meter terdapat sebuah mushola kecil berdiri. Subhanalloh Allahurabbi!! Alhamdulillah ternyata bis ini emang berhenti diseberang mushola T_T.  Persis dengan doa saya beberapa menit yang lalu. Saya lari menuju mushola dan akhirnya bisa menjamak sholat.  

Alhamdulillah setelah menunaikan sholat saya kembali ke tempat bis lagi, berharap nggak ketinggalan. Pasrah deh misal ketinggalan bis saya akan naik bis sembarangan berikutnya asalkan sampe rumah. Tetapi disana sudah nggak banyak orang, tinggal 5 sampai 6 orang saja yang masih terlihat berdiri menunggu bis berikutnya. 

Dari kejauhan ada yang melambaikan tangan ke saya. Waduuh...siapa itu.  Eww ternyata orang yang duduk disebelah saya datang dan memberikan barang bawaan saya yang tertinggal. Sebuah tas berisi baju, oleh-oleh dan topi pantai. Padahal bisa saja orang itu mengambil barang bawaan saya dan lari. T_T  Terimakasih Ya Rab Engkau bahkan kirim orang baik-baik disekitar saya. Semoga orang yang membawakan barang barang saya waktu itu mendapat balasan dari Alloh. 

Saya sangat bersyukur pada Alloh karena telah mengabulkan doa saya secepat kilat begitu. Saya nggak akan pernah melupakan peristiwa ini meskipun sempat ada rasa bersalah dengan orang-orang yang merasa dirugikan atas peristiwa ini. Tetapi ini semua adalah bagian dari skenario Alloh. Semoga kejadian yang merugikan bagi beberapa pihak waktu itu akan tergantikan dengan rejeki dan kebaikan di hari lain oleh  Alloh. 

Harapan saya semoga pemimpin-pemimpin transportasi publik di Indonesia membuat peraturan baru buat para pegawainya yang muslim untuk tetap menunaikan sholat. Ataupun memberlakukan jam jam tertentu untuk transit di mushola agar para sopir beserta penumpangnya yang muslim bisa menunaikan sholat. Kayaknya nggak mungkin ya hehe? Yah namanya juga cuma harapan. Yang penting berharap positif dulu soal terwujud enggaknya urusan belakangan hhe

Terakhir, pelajaran hidup yang saya dapat adalah benar adanya bahwa saat hujan deras ataupun safar termasuk waktu mustajab buat  doa ^_^
jadi bagi teman-teman yang suka safar atau ketika hujan deras tiba, jangan lupa berdoa sebanyak banyaknya ya ^^ karena segala sesuatu selalu mungkin bagiNYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar